Monday, June 23, 2008
MANILA, MINGGU - Topan Fengshen yang menerjang Filipina dalam 2 hari terakhir telah mengakibatkan sekitar 80 orang tewas dan sebuah feri terbalik. Jumlah korban meninggal dunia mencakup 59 orang yang tenggelam di provinsi Iloilo, sementara 40 orang lain belum diketahui nasibnya.
"Hampir seluruh kota tergenang air. Bagaikan laut saja," jelas Neil Tupaz, gubernur Iloilo yang jumlah penduduknya mencapai 1,7 juta jiwa.
Beberapa warga dusun menemukan 4 jenazah, beberapa alas kaki anak-anak serta rompi pelampung yang terseret ombak di dekat feri Princess of Stars yang tenggelam di tengah terjangan Topan Fengshen. Pemilik feri Princess of Stars, Sulpicio Lines, telah kehilangan kontak dengan kapal tersebut dan belum mengetahui nasib para penumpangnya.
Korban meninggal dunia mencakup seorang pria dan perempuan yang dipercaya sempat berada di atas Princess of Stars yang berlayar beberapa mil dari pulau Sibuyan tengah sebelum terbalik. Sedikitnya 3 korban selamat dari kapal naas itu ditemukan di dusun Mabini yang terputus jalur perjalanan daratnya akibat tersapu gelombang laut tinggi dan ditutupi sejumlah pohon yang tumbang.
Di provinsi Maguindanao selatan, sekitar 14 orang tenggelam dalam banjir bandang yang terjadi Sabtu (21/6) kemarin. Sepuluh orang yang tenggelam diantaranya terseret arus sungai di sisi wilayah perumahan sekitarnya. Sementara lima orang lain belum diketahui nasibnya.
Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo telah mengarahkan departemen pertahanan dan setempat untuk bersiaga bagi upaya penyelamatan dan pemulihan bencana sebelum bertolak ke AS Sabtu (21/6) lalu. Dalam teleconference yang disiarkan secara langsung oleh stasiun radio nasional Filipina, Arroyo mengecam petugas pengawal pantai yang mengijinkan Princess of Stars meninggalkan Manila Jumat (20/6) pekan lalu di tengah cuaca buruk.
Genangan air setinggi leher orang dewasa terus bertambah tinggi akibat gelombang pasang sehingga memaksa evakuasi 5.000 orang di Sultan Kudarat, provinsi Shariff Kubunsuan, dekat kota Cotabato. 117.000 orang telah dievakuasi dari wilayah yang rawan terserang banjir dan longsor di provinsi Albay. Namun, banyak diantaranya telah kembali ke kediaman mereka setelah badai beranjak meninggalkan wilayah mereka.
Dewan Koordinasi Bencana Nasional melaporkan bencana banjir, longsor serta terputusnya aliran listrik terjadi di banyak wilayah Filipina tengah dan pusat. Lebih dari 100 penerbangan domestik juga telah dibatalkan akibat terjangan Topan Fengshen.
Source
Labels: Bencana dan Kecelakaan, News
0 comments:
Post a Comment