Thursday, May 29, 2008
JAKARTA, KAMIS - Sungguh malang nasib politikus PDI Perjuangan, Permadi. Maksud hati mendukung demonstran yang sedang berorasi di depan Istana Merdeka. Eh, malah sorakan dan ejekan yang didapatnya.
Pada pukul 16.00 tadi, Permadi sengaja datang ke Istana untuk memberikan dukungan kepada buruh dan pekerja yang tergabung dalam Front Pembebasan Nasional yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak. Namun, kedatangannya tersebut tidak mendapat respons positif dari demonstran. Saat mendatangi kerumunan massa, dia justru mendapat teriakan, "Elite politik, jangan ganggu kami. Sampai saat ini, aksi kami tidak ditunggangi siapa-siapa." Permadi yang datang dengan pakaian serba hitam hanya mampu terdiam dan menyaksikan aksi massa yang terus berorasi. Massa beranggapan, para elite politik saat ini, termasuk partai oposisi, sama sekali tidak memerhatikan aspirasi rakyat.
Sebagai contoh, Undang-Undang Ketenagakerjaan yang disahkan DPR beberapa tahun lalu. Mereka mengatakan, UU Nomor 13 Tahun 2003 itu sama sekali tidak berpihak kepada pekerja. "UU No 13 tersebut adalah produk hukum paling buruk dari elite politik dan akan menyengsarakan rakyat," ujar salah satu demonstran saat berorasi di depan Istana, Kamis (29/5).
Source
Labels: News, Sosial Politik
0 comments:
Post a Comment