Friday, March 7, 2008
THE HAGUE : Rencana pemutaran film anti Islam yang dibuat oleh seorang aktivis sayap kanan Belanda, Geert Wilders membuat Belanda meningkatkan kewaspadaan akan serangan teroris. "Sementara tak ada indikasi yang jelas akan rencana serangan, peningkatan ancaman terorisme internasional telah membuat tingkat kewaspadaan dari terbatas menjadi substansial," kata kementrian kehakiman.
Salah satu alasan peningkatan status kewaspadaan adalah rencana Geert Wilders menayangkan film yang menurutnya, menyerang Al Qur'an dengan mengatakan kitab suci itu sebagai 'buku fasis' pada bulan ini. Bahkan sebuah situs forum jihad internasional pernah menayangkan ancaman pembunuhan terhadap pemimpin Partai Kebebasan itu.
Negara-negara Islam menyerukan agar melakukan aksi boikot ekonomi terhadap Belanda. Iran, Mesir, dan Pakistan memprotes rencana penayangan film itu. Di Afghanistan, ratusan demonstran turun di jalan-jalan memprotes film itu. Sementara itu, Taliban telah menyerukan untuk membalas dendam kepada 1.600 tentara Belanda yang ada di Afghanistan jika film itu diputar.
Pemerintah Belanda telah dua kali mencoba meyakinkan Wilders agar tak menayangkan film tersebut, namun gagal. Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkenende pekan lalu mengatakan pemerintah telah memberitahu kemungkinan yang akan terjadi jika Wilders nekat. "Kami sudah mempertimbangkan adanya risiko yang besar untuk Belanda dan bisnisnya di beberapa negara. Ini adalah tugas kami memberitahu Wilders," katanya.
Source
Labels: Hiburan, News, Religion (Agama), Sosial Politik
0 comments:
Post a Comment