Referensi

Jasa Web Design

Sunday, March 30, 2008

Menguak Misteri Pembunuh Berantai

And Then There Were None adalah salah satu novel misteri pembunuhan karya Agatha Christie yang terpopuler. Buku ini mengalami beberapa kali perubahan judul lantaran terkait isu rasial, sebelum akhirnya diluncurkan dengan judul tersebut.

Kisah And Then There Were None pun merambah dunia video game. Pada Oktober 2005, versi game untuk komputer personal telah diluncurkan. Pada akhir Februari lalu, Dreamcatcher meluncurkan kisah novel ini untuk konsol Nintendo Wii.

Sebagaimana novelnya, game And Then There Were None mengambil kisah di Pulau Shipwreck. Ada 10 tamu yang tiba di pulau itu, dengan menumpang sebuah kapal. Mereka berkisah tentang masa lalunya masing-masing, tapi kebenarannya patut diragukan.

Tuan rumah di pulau tersebut adalah Mr U.N. Owen, yang menemukan bahwa semua tamu ini berbohong tentang masa lalunya. Lelaki psikopat itu pun membunuhi tamu-tamunya secara keji.

Dalam kisah ini, para pemain game akan berperan sebagai Patrick Narracott, tamu ke-11 yang datang ke pulau tersebut. Narracott adalah lelaki yang membawa 10 tamu lain ke pulau itu dengan kapalnya. Namun, ia terjebak di sana lantaran salah seorang tamu merusak kapalnya.

Sebagai Narracott, para pemain akan mengeksplorasi pulau itu, menanyai setiap tamu, dan mencoba menghentikan langkah Mr Owen. Para pemain harus membuat judul kisah ini tak menjadi kenyataan, yaitu tak tersisa seorang pun di pulau.

Kisah di game memang agak berbeda dengan novelnya, terutama tentang bagaimana beberapa karakter terbunuh dan siapa pembunuhnya. Pembuat game juga menambahkan tokoh Patrick Narracott. Dari sudut penceritaan, game ini di atas rata-rata.

Namun, tak demikian dengan kualitas grafisnya. Tampilannya seperti game yang muncul pertengahan dekade lalu.

Latar belakang game ini menarik, terutama bagian luarnya. Langit waktu malam, karang curam, dan kadang-kadang muncul kambing bandot tua yang tampak begitu nyata. Persoalannya hanya pada penggambaran karakter yang buruk. Gerakannya patah-patah.

Kendala lainnya adalah pada fungsi kontrol dan gameplay. Secara teori, Wiimote bisa melakukan fungsi yang variatif. Namun, pada game ini, Wiimote hanya membikin frustrasi.

Misalnya, pada suatu ketika, pemain akan berurusan dengan sebuah peti. Pemain bisa melacak nomor kombinasi kunci pembuka peti dan Wiimote bisa dipakai untuk memutar piringan kunci.

Namun, apa lacur, semakin sering pemain memutar Wiimote ke kiri, semakin cepat pula ia memutar piringan. Demikian pula ke arah kanan. Malah, saat Wiimote ditaruh, piringan itu tetap berputar seperti gasing.

Bila masalah ini bisa dianggap angin lalu, para pemain bisa menikmati suasana mansion yang ada di pulau serta pemandangan indah Pulau Shipwreck. Kualitas suaranya juga enak didengar. Tak banyak musik dalam game ini, tapi suara efeknya sangat nyata, seperti embikan kambing atau suara petir.

Dreamcatcher juga enggan mengikuti stereotip game petualangan yang linier dan ending tunggal. Game ini menyajikan multiending dan beragam teka-teki yang bisa menentukan suasana petualangan macam apa yang akan dihadapi tiap-tiap pemain.

Source



0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com