Referensi

Jasa Web Design

Friday, March 7, 2008

Jakarta:Komisi Nasional Perlindungan Anak hingga kemarin telah menerima 77 laporan soal susu mengandung bakteri. Menurut Sekretaris Jenderal Komisi, Aris Merdeka Sirait laporan ini berasal dari hampir semua provinsi, mulai dari Jakarta hingga Papua. “Jumlah pengaduan pasti akan bertambah lagi," katanya kepada Tempo, Rabu (5/3).

Rencananya, laporan dari masyarakat ini akan disertakan dalam gugatan masyarakat kepada pemerintah (class action) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Gugatan akan didaftarkan dua pekan ke depan. Pihak yang digugat adalah menteri kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Institut Pertanian Bogor baru-baru ini mengumumkan hasil penelitian atas susu formula yang mengandung bakteri enterobacter sakazakii. Bakteri ini diduga dapat menyebabkan kanker.

Tapi, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari tetap enggan mengumumkan merek susu formula itu. Menurut Siti, pengumuman merek justru akan membuat orang takut minum susu. Lagipula, hasil penelitian IPB itu belum tentu bisa digeneralisir untuk manusia.

Menurut Aris, pemerintah seharusnya mengumumkan merek susu berbakteri. Masyarakat bisa mengetahui dan berhati-hati terhadap merek itu. "Jangan-jangan pemerintah justru melindungi produsen susu berbakteri,"katanya.

Penolakan mengumumkan merek, kata Aris, justru mempertaruhkan nasib anak-anak. Apalagi, saat ini masyarakat cenderung panik menghadapi isu susu berbakteri. "Pemerintah punya tanggung jawab melindungi anak-anak dan masyarakat," katanya. Aris berjanji, Komisi akan terus mengawal kasus susu ini.

Source



0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com