Sunday, February 24, 2008
Jakarta:Pemerintah Propinsi DKI Jakarta menyatakan tidak pernah mengintruksikan jalur bus tranjakarta koridor I-VII untuk digunakan kendaraan pribadi. "Untuk keselamatan diharapkan masyarakat mengerti tidak gunakan jalur tersebut (Busway),''kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono melalui sambungan telepon pagi ini.
Menurut Pristono, pemerintah hanya memperbolehkan jalur bus khusus yang belum dioperasikan, yaitu koridor VIII, IX dan X untuk digunakan kendaraan pribadi. Setelah beroperasi atau digunakan oleh bus tranjakarta kendaraan bermotor dilarang menggunakan jalur khusus tersebut.
Mengenai masuknya kendaraan pribadi ke jalur khusus seperti di Koridor II sampai VII, Pemerintah menegaskan akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Sehingga kepolisian dapat membantu menertibkan kendaraan pribadi yang masuk jalur khusus.
Berdasarkan data Badan Layanan Umum, masuknya kendaraan pribadi ke jalur khusus menyebabkan penumpang busway menurun. Penumpang busway ada sebanyak 200 ribu per hari turun menjadi 180 ribu penumpang. Selain itu waktu tempuh bus tranjakarta (Head way) menjadi lama.
Untuk mengatasi hal tersebut Badan Layanan Umum akan menerapkan sistem contra flow. Sistem tersebut memindahkan jalur bus transjakarta ke jalur bus berlawanan. Tujuannya untuk menghindari kemacetan akibat kendaraan pribadi masuk jalur khusus.
Sistem berlawanan arah (contra flow) rencananya akan diterapkan mulai besok, Senin (25/02) dikoridor VI rute Ragunan - Dukuh Atas. Menurut Manager Operasional BLU Transjakarta Rene Nunumete, sistem tersebut diterapkan mulai dari Pejaten hingga kawasan Kuningan. "Busway bergantian mengunakan jalur yang sama,"katanya.
BLU berharap waktu tempuh busway koridor VI dapat ditingkatkan. Idealnya waktu tempuh Busway koridor VI dari Ragunan sampai Dukuh Atas ditempuh selama 40 menit. Sistem serupa telah di ujicoba di sejumlah titik, diantaranya di Koridor IV untuk jalan Matraman dan Jalan Tambak, Koridor III di Jalan Cideng hingga Biak. "Hasilnya positif,"kata Rene
Wakil Ketua Komisi Bidang Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Muhayar mengatakan penurunan penumpang busway menunjukan pengoperasian busway belum optimal. "Perlu adanya pengetatan pengawasan,"katanya.
Terkait terbakarnya busway Jumat lalu, dewan mendesak agar pemerintah dan BLU segera melakukan uji ulang tentang kelayakan seluruh bus transjakarta oleh badan sertifikasi independen. Tujuannya agar keselamatan pengguna bustransjakarta terjamin. Sehingga diharapkan pengguna kendaraan pribadi lebih banyak yang beralih ke moda transpotasi masla ini.
Source
Labels: Bisnis dan Ekonomi, News

0 comments:
Post a Comment