Referensi

Jasa Web Design

Saturday, January 5, 2008

TEMPO Interaktif, Jakarta:Wakil Presiden Jusuf Kalla menggagas solusi konflik aliran keagamaan Ahmadiyah yang akan digunakan pada Pekan depan. Menurut bekas Wakil Ketua Komisi Nasonal dan HAM Salahuddin Wahid, Kalla akan mempertemukan sejumlah pihak terkait, termasuk Majelis Ulama Indonesia.

"Nanti akan ada upaya klarifikasi, namun pembicaraan tadi belum sampai ke masalah boleh atau tidak aliran Ahmadiyah di Indonesia," kata Salahuddin seusai bertemu Kalla di kantor wakil presiden di Jakarta, Jum'at (4/1).

Bersama Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) Ifdhal Kasim, Salahuddin meminta pemerintah menindak tegas pelaku kekerasan terhadap aliran agama lain. "Berbeda pendapat itu diperbolehkan, tetapi jangan menggunakan kekerasan atas nama agama," kata Salahuddin, adik bekas Presiden Abdurrahman Wahid ini.

Ahmadiyah, kata Salahuddin, akan diundang Wakil Presiden untuk mengklarifikasi alirannya. Wakil Presiden sudah meminta kepolisian mindak pelaku kekerasan terhadap aliran Ahmadiyah dan aliran lainnya. "Solusinya nanti memadai, termasuk melndungi warga, kebebasan beragama atau ahmadiyah itu perlu hidup atau tidak," kata dia.

Ketua Komnas Ham Ifdhal Kasim menambahkan,pembicaraan dengan Wakil Presiden juga berkaitan penutupan gereja secara sepihak. Pada 2002 sampai 2007, kata Ifdal, penutupan paksa gereja melalui kekerasan terjadi 108 kasus. "Ini jelas merugikan, kami meminta pemerintah mengatasi," kata dia.

Untuk kasus Ahmadiyah di Kuningan, kata Ifdhal, Kalla sudah sudah meminta Bupati dan Kepala Kepolisian Resor Kuningan agar bisa mencegah warga mengulanginya. Pemerintah, kata dia, punya itikad baik menjaga tempat ibadah dari tindakan kekerasan pihak yang berbeda kepercayaan.

Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com