Sunday, January 27, 2008
Penguasa Orde Baru Soeharto menutup usianya tanpa meninggalkan kata-kata terakhir. "Beliau tidak sadar diri, meninggal dengan sangat tenang," kata Haryono Suyono, dengan mata berkaca-kaca, Minggu (27/1) di RSPP seusai menunggui hari-hari terakhir mantan atasannya itu.
Menurut Haryono, anak-anak Soeharto lengkap ada di sisi mantan Presiden RI Kedua itu.
Sementara itu, Dr Djoko Sanjoto, Pjs Direktur RSPP yang juga dokter yang ikut merawat Soeharto menyatakan, kematian Soeharto pada pukul 13:13 ini disebabkan karena kegagalan multi organ (failure multy organ). "Ya jantung, ginjal dan paru-paru," kata dia.
Infeksi yang telalu lama, lanjutnya, juga menjadi penyebab. Djoko menegaskan apa yang dikatakan Haryono, meninggal dengan tenang. "Dia tak sadarkan diri," katanya.
Tekanan darah terakhir Soeharto, kata Djoko, mencapai 60/30 mmHg. Menurut Djoko, dua hari yang lalu kondisi Soeharto memang sempat membaik. "Ia bisa mengangguk," kata dia.
Menjelang ajalnya, kata Djoko, Soeharto didampingi lengkap oleh anak-anaknya. Lantunan tahlil, surat Yasin dan semua bacaan menyambut ajal dibacakan menjelang pukul 13:13 itu.
Source
Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.
Labels: News
0 comments:
Post a Comment