Tuesday, January 8, 2008
TEMPO Interaktif, New York:Harga spot emas di perdagangan New York Mercantile melemah setelah mata uang dolar Amerika Serikat menguat dan harga minyak menurun. Hal ini menurunkan daya tarik emas sebagai pelindung nilai (hedge) terhadap ancaman inflasi.
"Setelah harga minyak menurun dan dolar AS melakukan rally, beberapa investor memutuskan untuk menjual emas," ujar Nick Ruggiero, pedagang dari Eagle Futures Inc, seperti dikutip oleh Bloomberg
Pada perdagangan kemarin (7/1) harga emas untuk pengiriman Februari 2008 turun US$ 3,70 (0,4 persen) ke posisi US$ 862 per ons.
Logam perak untuk pengiriman Maret juga jatuh 17,2 sen (1,1 persen) ke posisi US$ 15,29 per ons. Sementara harga minyak mentah turun 3,5 persen menuju US$ 94,47 per barel, setelah menembus rekor baru senilai US$ 100,09 pada minggu lalu.
"Nilai mata uang dolar AS masih berpeluang untuk turun terhadap euro," kata Jim Pogoda, investor di Summit, New Jersey, AS, "Karena spekulasi The Fed (bank sentral AS) harus menurunkan suku bunga akan terus memberikan tekanan terhadap kertas hijau itu dan mendorong nilai emas."
Nilai emas naik 31 persen tahun lalu, sementara minyak melonjak 57 persen dan dolar jatuh 9,5 persen terhadap euro.
Source
Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.
Labels: Bisnis dan Ekonomi, News
0 comments:
Post a Comment