Wednesday, January 23, 2008
TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah mengatakan Bank Indonesia memastikan akan tetap berada di pasar, karena ada indikasi investor menahan dolar. "Kami akan menjaga dampak negatif dari perkembangan (gejolak) pasar," kata Burhanuddin di Gedung Departemen Keuangan, Jakarta.
Dia mengakui kemungkinan terjadinya aliran dana keluar (capital outflow) dari pasar keuangan Indonesia. Pasalnya pada perdagangan kemarin, terjadi nett selling dari investor asing Rp 1,1 triliun. Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya mengatakan bahwa Bank Indonesia terus memonitor dan mencermati pasar karena saat ini sedang terjadi risk adversed secara global. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan di pasar keuangan di Indonesia, karena BI selalu berada di pasar," katanya.
Source
Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.
Labels: Bisnis dan Ekonomi, News

0 comments:
Post a Comment