Friday, December 21, 2007
Ditengah umat muslim merayakan Hari Raya Idul Adha dengan menyembelih hewan hewan kurban, Kamis (20/12) sore, warga di JL Suryanata, Kelurahan Air Putih, Samarinda, Kalimantan Timur, dihebohkan dengan kejadian pembunuhan.
Faisal (33) yng menderita gangguan kejiwaan justru menyembelih Muhammad Helmi (7),keponakannya sendiri. Tak sempat mendapatkan perawatan medis, Helmi tewas dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda.
Sampai berita ini diturunkan Suwarti dan Misbahudin, orang tua korban, syok berat mengetahui kejadian yang menimpa anaknya.
Berdasarkan keterangan keluarga dekat korban yang melayat di rumah duka, kejadian tragis itu terjadi sekitar pukul 16.00 WITA. Orang tua korban awalnya tidak mengetahui adanya kejadian tersebut.
Suwarti sore itu sedang berada di rumah tetangga. Adapun Misbahudin, yang sehari-hari berjualan soto di lokasi yang jauh dari tempat tinggalnya, sore itu sedang bersiap-seiap untuk berjualan malam hari.
Seperti biasanya, Suwarti tahu anaknya siang itu sedang tidur di rumah. Di rumah yang sama tinggal pula Faisal, adik kandung Misbahudin yang selama ini mengalami gangguan kejiwaan.
“Tak ada teriakan atau orang meronta. Suasana seperti biasa saja,” kata Ahmad Muhari, tetangga sekaligus kerabat dekat keluarga korban.
Muhari mengaku baru mengetahui ada kejadian aneh setelah Suwarti berteriak saat Faisal memberitahukan apa yang telah di perbuat kepada anaknya. “Ibunya itu teriak sambil lari ke rumah setelah diberi tahu Faisal sendiri bahwa dia sudah membunuh Helmi.”
Helmi langsung dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak sempat tertolong. Helmi terbaring tak bernyawa dengan luka menganga di leher, yang diduga akibat irisan benda tajam.
Muhari bercerita, sehari-hari Faisal dikenal pendiam dan sering menyendiri. Ia dibawa kembali ke Samarinda dari Lamongan, Jawa Timur, oleh Misbahudin sekitar setahun lalu. Tujuannya untuk mengobati sakit jiwa yang dideritanya. “Di Lamongan katanya sudah dua kali dirawat di rumah sakit jiwa.”
Saat ini Faisal telah diamankan polisi, beserta alat bukti berupa sebilah pisau dapur yang diduga digunakan Faisal untuk menggorok Helmi.
Kepada Tempo, Faisal menuturkan ia melakukan perbuatannya karena mendapatkan bisikan seorang lelaki saat ia duduk sendiri di ruang tengah rumah kakaknya. Setelah mendapatkan bisikan itu, ia mengaku langsung menuju dapur guna mengambil sebilah pisau dan menggorok keponakannya yang sedang tidur pulas itu.
“Supaya tenang saja,” katanya singkat saat ditanya motivasi menyembelih ponakannya itu.
Dalam melakukan aksinya, Faisal mengaku ia melihat Helmi adalah sesosok manusia yang tak lain keponakannya sendiri. Tidak ada bayangan lain, misalnya menyerupai hewan kurban, di benak Faisal saat melihat Helmi.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal di Kepolisian Kota Besar Samarinda, Komisaris Novi Irawan, mengatakan kasus ini masih dalam proses penyelidikan. Dengan kondisi Faisal yang diduga mengalami gangguan jiwa, katanya, polisi berencana akan memeriksakannya kepada psikiater. “Mungkin besok akan kami bawa untuk mendapatkan kepastian kesehatan kejiwaannya,” katanya.
Source
Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.
Labels: Hukum dan Kriminal, News
0 comments:
Post a Comment