Referensi

Jasa Web Design

Friday, December 28, 2007

TEMPO Interaktif, Islamabad: Jasad pemimpin oposisi Pakistan, Benazir Bhutto pagi tadi sudah berada di rumahnya di selatan Pakistan untuk dimakamkan. Semalam hingga pagi tadi, kemarahan atas pembunuhannya meledak dan berujung kerusuhan berdarah.

Suami Bhutto Azif Zardari dan tiga anaknya menerima peti mati yang dibawa helikopter di kota Naudero di provinsi selatan Sindh yang bakal dimakamkan siang ini di samping ayahnya di pemakaman keluarga.

Seiring tiga hari Pakistan berkabung nasional, kemarahan atas pembunuhan Bhutto meletup di seluruh negeri. Para pendukungnya meneriakkan kecaman kepada Presiden Pervez Musharraf. Dan terjadi pembakaran beberapa mobil.

Bhutto, 54 tahun, meninggalkan arena di sebuah lapangan di Rawalpindi usai berkampanye partainya untuk pemilu legislatif 8 Januari saat seorang penyerang menembak ke lehernya kemarin.

Saksi menyebut Bhutto saat itu melambaikan tangan kepada pendukungnya dari mobilnya. Pelaku lalu meledakkan diri dengan bom yang menewaskan 20 orang.

Pembunuhan itu menuai kecaman dari berbagai penjuru dunia.

Dalam pidato di televisi Musharraf mendeklarasikan tiga hari berkabung nasional. "Ini kerja para teroris yang ingin melancarkan perang," katanya. "Kita tak akan berhenti sampai menumpas para teroris."

Riaz Malik, oposisi dari partai Gerakan Pakistan untuk Keadilan menyebut banyak telunjuk akan mengarah ke rezim Musharraf. "Dampaknya bakal menyeret Pakistan kian bergolak. Ini mungkin bakal memulai perang saudara di Pakistan. Ancaman yang sungguh berbahaya adalah perang saudara," katanya.

Source

Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.

0 comments:

 

Power by Grandparagon @ 2007 - 2008 Beritadotcom.blogspot.com