Monday, December 24, 2007
Jakarta: Operator seluler baru dan perusahaan penyedia jasa internet (Internet Service Provider/ISP) dengan pelanggan kecil harus mewaspadai kondisi tahun depan.
Pengamat yang juga Ketua Masyarakat Telematika Indonesia, Mas Wigrantoro Roes Setiyadi, memperkirakan pada 2008 mereka harus berjuang keras mempertahankan diri. "Tahun depan penentuan hidup matinya operator baru,” katanya kemarin ketika dihubungi Tempo.
Menurut Mas Wig, panggilannya, pertumbuhan operator baru cukup cepat pada awalnya. Tapi selanjutnya mereka harus berhadapan dengan operator lama dengan pelanggan fanatik mereka.
Maka operator baru harus mencari celah strategi bisnis di daerah yang tak menjadi perhatian utama operator lama. Ekspansi ke luar Jawa, misalnya, harus dibarengi dengan perluasan layanan dan jaringan. Meski kehadiran para operator baru di kota-kota besar masih perlu sebagai penanda keberadaan.
Bagi operator seluler lama, Mas Wig melanjutkan, pada 2008 akan lebih pada mempertahankan diri agar pasar tak digerogoti oleh pemain baru yang mulai bermunculan. "Strategi mereka customer retention, misalnya bagaimana meningkatkan kualitas layanannya."
Para operator lama pun bakal lebih mendekati dewasa dan meluaskan pembangunan jaringannya. Pola ini diikuti dengan pemasaran layanan internet dengan model paket (bundling) yakni 3G, voice, MMS/SMS. Tapi, Mas Wig yakin yang akan ramai adalah layanan internet dengan teknologi High Speed Downlink Packet Access (HSDPA).
Apalagi jika ditunjang pemasaran notebook yang terpasang internal modem HSDPA. Tahun depan diperkirakan notebook dengan fasilitas ini sudah akan beredar luas. Peningkatan pendapatan dengan paket ini 10-15 persen. "Bahkan bisa lebih, kalau notebook HSDPA ready ada dan flat price dari operator."
Mas Wig menilai konsep bundling bakal memunculkan hal positif dan negatif bagi ISP. Positifnya, akan meningkatkan kompetisi. Tapi negatifnya, akan mematikan ISP terutama yang tak bermodal besar alias hanya berbisnis dengan memberi jasa akses internet untuk jumlah pelanggan yang terbatas. "Kalau sudah begitu, lebih baik mereka cari peluang bisnis lain," ujarnya.
Source
Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.
Labels: Bisnis dan Ekonomi, News
0 comments:
Post a Comment