Wednesday, November 7, 2007
Jakarta - Masa depan pasar komputer di Jepang tampaknya bakal semakin suram. Hal ini terlihat dari rendahnya minat sejumlah warga Jepang untuk memiliki komputer baru. Mereka lebih memilih membelanjakan uang mereka untuk alat elektronik lain seperti iPod Touch, Nintendo Wii, Play Station 3, kamera digital ataupun TV layar datar. Bahkan di sejumlah kalangan pelajar Jepang, komputer telah hilang pamor.
"Sebuah komputer baru tidak termasuk dalam daftar prioritas belanjaku saat ini. Komputer tuaku masih bagus kondisinya, aku lebih memilih untuk membeli barang yang lain," tutur Masaya Igarashi, pembeli yang tengah berbelanja di toko elektronik Bic Camera.
Pasar komputer di Jepang memang mengalami penurunan yang siginifikan. Secara keseluruhan, jumlah permintaan komputer di Jepang menurun dalam lima kuartal terakhir. Di kuartal kedua 2007, penjualan komputer desktop turun 4,8% sedangkan untuk laptop turun 3,1%, demikian dikutip detikINET dari theage.com. Selasa (6/11/2007).
Hasil penjualan di Jepang dari beberapa produsen seperti NEC (Nippon Electric Company) dan Sony pun mengalami penurunan sejak 2006. Sementara Hitachi mulai 22 Oktober telah mengalihkan produksinya ke komputer binis.
"Konsumen tak lagi tertarik dengan hard drive besar dan prosesor yang cepat. mereka lebih tertarik dengan TV yang besar," ujar Masahiro Katayama, kepala peneliti survei pasar International Data Corporation (IDC).
Produsen komputer berusaha menyiasati hal ini dengan melakukan penjualan secara besar-besaran ke negara yang dinilai memiliki prospek cerah untuk memasarkan komputer. Yakni, seperti ke negara berkembang yang penduduknya masih jarang memiliki komputer serta merilisnya dengan harga di bawah US$300 ($1 = Rp 9179, sumber: detikcom) pada momen liburan.
Tak hanya di Jepang, fenomena lesunya pasar komputer juga terjadi di Amerika Serikat. Sementara Asia merupakan kunci pokok pertumbuhan pasar komputer dengan lonjakan penjualan mencapai 21,9% pada kuartal kedua tahun ini.
Source
Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.
Labels: Bisnis dan Ekonomi, Iptek, News
0 comments:
Post a Comment