Thursday, November 29, 2007
JAKARTA - Polisi mencurigai keterlibatan rocker gaek Ahmad Albar terhadap narkoba tak sekadar sebagai pemakai. Tapi, penyanyi yang biasa dipanggil Iyek itu diduga sudah terlalu jauh berhubungan dengan pengedar narkoba jaringan Malaysia.
Dugaan itu menguat karena Iyek bukan hanya memberikan tumpangan tidur kepada Jenny Candra alias Cece di rumahnya. Namun, Iyek juga mencarikan kontrakan Cece yang menjadi buron polisi. Saat itu, Cece datang bersama anaknya berusia empat tahun dan seorang pembantu. Cece adalah istri Lim Piek Kiong alias Monas, sindikat narkoba kelas kakap yang diotaki Stephen Law alias Albert, warga negara Malaysia.
Rumah kontrakan Cece berada di belakang tempat Iyek di kawasan Jl Kedondong, Cinere, Depok. Mobil Cece kini masih diparkir di sana.
Bagaimana polisi bisa mengetahui Cece bersama Iyek? Sumber koran ini mengungkapkan bahwa tempat persembunyian Cece itu terendus setelah polisi menangkap Monas, 47, di kamar 39 E tower 7 Apartemen Taman Anggrek, pekan lalu (22/11). Saat itu, polisi menemukan foto Iyek di dalam salah satu koleksi foto keluarga Monas. "Sejak itu kami curigai Iyek. Tapi, belum mengarah ke sana," ujarnya.
HP Cece selalu mati setelah suaminya ditangkap polisi. Dengan demikian, polisi tidak bisa mendeteksi. Tapi, dia lupa memperingatkan pembantunya untuk tidak menggunakan HP-nya. Pembantunya itulah yang selalu kontak dengan pembantu lain yang berada di apartemen Monas.
Polisi pun berhasil melacaknya. Sinyal HP tersebut berasal dari BTS di Cinere. "Langsung saja nyambung dan polisi mengintai rumah Iyek. Ternyata, Cece memang berada di rumah itu," katanya.
Farhat Abbas yang kemarin membesuk Iyek di BNN Cawang, Jakarta Timur, membenarkan bahwa pentolan grup musik God Bless itu memberikan bantuan kepada Cece. "Jenny (Cece) teman lama Iyek. Dia menolong karena rasa kemanusiaan. Hanya untuk sementara saja. Tapi, ternyata (Iyek) lagi apes," kata Farhat yang mengaku teman dekat Iyek itu.
Hati Iyek, menurut Farhat, tersentuh karena Cece datang bersama anak kecil dan meminta diberi izin menginap selama dua hari sambil mencari rumah kontrakan. "Jadi, yang dilakukan Iyek hanya ingin memberikan tempat tinggal sementara kepada teman lama. Iyek tidak tahu kalau cewek itu dalam pelarian," papar Farhat.
Farhat juga membantah bahwa Iyek terlibat jauh dengan bandar narkoba. Dia mengatakan, Iyek mengaku menjauhi barang terlarang itu sejak 1996 setelah sebelumnya sering mengonsumsi ekstasi.
Dia menambahkan, Iyek saat ini juga stres memikirkan kondisi anaknya. Fachri -yang di rumah disapa Fariz- anak Iyek, kini dicari polisi karena di kamarnya ditemukan kokain.
Pembelaan juga datang dari kawan-kawan Iyek. Ian Antono, gitaris God Bless yang berteman lebih dari 30 tahun mengatakan, Iyek adalah orang baik. Dia berkawan dengan siapa saja. "Dia sangat polos, sangat setia kawan, dan jauh dari kesan negatif. Mungkin dia ingin bantu temannya, tapi tidak tahu bahwa temannya itu bermasalah," jelasnya dalam jumpa pers secara terpisah kemarin siang.
Dia menyebut penyanyi kelahiran Surabaya 61 tahun lalu itu sedang celaka karena melakukan kebaikan. Ian terakhir kali bertemu Iyek pada Sabtu lalu (24/11). Namun, Iyek tidak bercerita mengenai Cece yang menjadi buron polisi itu. "Kita hanya berbincang soal musik. Saya baru dengar nama (Cece) dari televisi," lanjutnya.
Hingga tadi malam, polisi terus mengembangkan penyidikan terhadap Ahmad Albar. "Kami akan mencari tahu mengapa Cece begitu percaya dan sampai harus melarikan diri ke rumah Iyek. Dan, kenapa Iyek membukakan pintu," kata seorang penyidik di BNN.
Kapolri Jenderal Pol Sutanto tidak menampik adanya kemungkinan Ahmad Albar terkait jaringan narkoba yang besar. Semua itu harus ditelusuri dan dibuktikan. "Tapi, persisnya saya belum mendapat laporan. Nanti malah salah," kata Kapolri di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas Indah, Bogor, kemarin.
Sutanto membantah kalau saat ini polisi mengincar kalangan artis dan selebriti meski dalam sebulan ini tiga artis ditangkap. Mereka adalah Fariz R.M., Roy Marten, dan Ahmad Albar. Sebelumnya, sejumlah artis dan pelawak juga dipenjarakan gara-gara narkoba.
"Tidak hanya artis. Semua pihak, ada pengusaha, selebriti, petugas (polisi, Red), anak-anak, masyarakat umum, semua ada. Selebriti, saya lihat justru tidak banyak. Kebetulan ada," terang mantan Kapolda Jatim itu.
Perlakuan masyarakat umum dan artis, menurut Sutanto, juga tidak dibedakan. Artis yang terlibat narkoba juga bisa sadar. Polisi akan membantu menyadarkannya. "Seperti Gito Rollies itu bagus," tambah mantan Kalakhar BNN tersebut.
Source
Silahkan Beri Komentar Anda Mengenai Berita/Artikel Ini.
Labels: Hiburan, Hukum dan Kriminal, News
0 comments:
Post a Comment