News, Articles & Reviews

Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA197 tiba-tiba batal lepas landas dari Bandara Kualanamu pada Selasa (5/1/2016) sekitar pukul 10.10 WIB.

Pilot pesawat memutuskan pembatalan penerbangan tersebut karena merasakan adanya gangguan di salah satu mesin pesawat, untuk dilakukan pemeriksaan.

Berdasarkan keterangan Benny Butarbutar, Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia kepada kompas.com,  pesawat dengan nomor penerbangan GA197 tersebut mengalami gangguan pada fungsi ‘electronic engine control’. Setelah dilakukan investigasi, ternyata gangguan tersebut disebabkan oleh seekor lebah yang masuk ke lubang udara atau pitot tube yang berada di luar kokpit.

Gangguan tersebut, menurut Benny baru terdeteksi ketika kru kokpit sedang melakukan prosedur keselamatan saat pesawat sudah berada dalam posisi siap untuk lepas landas. Pesawatpun langsung diberhentikan untuk dilakukan pemeriksaan demi mempertimbangkan aspek keselamatan.

Sekitar satu jam dilakukan perbaikan, pesawat sudah dinyatakan siap beroperasi kembali, tambah Benny.

Pitot tube adalah alat yang berfungsi untuk mengukur kecepatan pesawat ketika sedang terbang dengan menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi. Kasus gangguan masuknya lebah ke pitot tube seperti ini bagi Garuda Indonesia hingga menyebabkan penundaan penerbangan baru sekali ini. Namun sebelumnya, masih menurut Benny, pernah ada kasus burung yang nabrak dan masuk ke mesin pesawat.

Mengenai bagaimana lebah ini bisa masuk ke dalam pitot tube ini tidak dijelaskan, namun berdasarkan pengakuan Benny hal tersebut berada di luar kendali Garuda Indonesia , lebih bergantung pada situasi dan kondisi bandara, dalam hal ini Bandara Kualanamu.

Akhirnya pesawat GA197 dengan rute Medan – Jakarta tersebut kembali beroperasi dan lepas landas pada pukul 14.14 WIB dan mendarat dengan selamat di Bandara Soekarno – Hatta pada pukul 16.40 WIB.