News, Articles & Reviews

Ada wacana kurang mengenakkan bagi nasabah yang biasa menggunakan fasilitas Anjungan Tarik Tunai Mandiri (ATM) milik PT. Bank Central Asia Tbk (BCA). Berhembus kabar bahwa manajemen BCA akan mengenakan biaya dari rekening nasabahnya setiap melakukan transaksi tarik tunai maupun cek saldo. Pihak BCA akan melakukan evaluasi dan sosialisasi serta tengah menimbang besarnya pengenaan biaya untuk setiap aktifitas di ATM dalam 3 hingga 6 bulan ke depan.

Hal ini dikarenakan biaya pengoperasian ATM semakin meningkat setiap tahun nya, bisa mencapai 144 juta/bulan. Harga pengadaan mesin ATM barupun sekitar USD 5 ribu hingga USD 20 ribu. Biaya perawatannya mencakup pemeliharaan mesin, kertas, AC, listrik, asuransi, dan lain-lain. Selain itu, setiap kali seorang nasabah melakukan transaksi lewat ATM maka BCA harus menanggung biaya sekitar Rp.2.000,00-Rp.2.500,00 .

" Nasabah bisa menggunakan ATM hingga 70 kali sebulan hanya untuk mengecek saldo rekening, sementara pihak bank tidak pernah mengenakan biaya untuk aktifitas tersebut. " ujar Jahya Setiaatmadja selaku Presiden Direktur BCA di jakarta, Kamis (3/3).

Awalnya pihak BCA akan menambah 2.700 mesin ATM. Tapi dilihat dari kondisi sekarang dan mahalnya mesin baru ATM, sepertinya hanya akan menambah 500-1.000 unit ATM .

Bapak Jahya juga menjelaskan bahwa pihak BCA mengira para nasabah hanya akan melakukan aktifitas di ATM minimal lima hingga sepuluh kali dalam sebulan. Tapi kenyataan di lapangan, ada nasabah yang mengecek saldo hingga 70 kali dalam sebulan. Ada juga yang hanya melakukan penarikan uang Rp.50.000,00-Rp.100.000,00, padahal buat pihak, BCA biaya operasional nya mahal.

Jadi nantinya nasabah hanya bisa melakukan lima sampai tujuh kali transaksi melalui ATM perhari. BCA akan mengenakan biaya tambahan yang nilainya masih dihitung untuk transaksi berikutnya.

Dengan kebijakan baru tersebut, diharapkan para nasabah bisa beralih menggunakan fasilitas SMS, Mobile, dan internet banking yang belum dikenakan biaya dan free setiap menit mau di cek.

“Kami juga akan mengurangi jumlah mesin ATM untuk meningkatkan efisiensi,” jelas Jahja.