JAKARTA, SENIN - Mabes Polri memprediksi aksi demo yang akan berujung anarkis dalam beberapa bulan ke sampai tahun 2009 diperkirakan akan mengalami peningkatan dibanding semester pertama tahun 2008.
Pada enam bulan pertama tahun 2008 ini Polri sudah mencatat ada 2.486 aksi demo dengan berbagai latar belakang dan kepentingan. Mulai dari aksi demo untuk kepentingan politik, ekonomi, sampai soal agama. Jumlah aksi demo itu meningkat sebanyak 34,38 persen dibanding tahun 2007, yang jumlahnya hanya mencapai 1.850 aksi.
"Beberapa diantaranya berakhir dengan anarkis, seperti Pilkada di beberapa daerah," ungkap Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira saat membacakan pidato Kapolri menjelang hari ulang tahun Polri ke-62, Senin (30/6).
Dugaan peningkatan jumlah aksi demo yang berpotensi menimbulkan tindakan-tindakan anarkis ini, karena masih banyaknya pelaksanaan Pilkada di berbagai wilayah di Indonesia dan persiapan menjelang pemilu 2009.
Untuk menanggulangi aksi demo dengan berbagai latar belakang kepentingan tidak sampai mengganggu ketertiban dan keamanan di masyarakat, Polri akan melakukan berbagai langkah, mulai dari langkah pre-emptive, preventif sampai langkah-langkah represif yang terukur dan sasaran prioritas.
"Langkah-langkah penanggulangan yang kita rencanakan mulai dari pendeteksian dini sampai kajian berbagai aspek politik, ekonomi, sosial budaya. Kami mengedepankan penciptaan keamanan melalui pembentukan dan pembinaan jaringan, penggalangan terhadap individu dan kelompok masyarakat," kata Abukakar.
Angka jumlah pidana dan krimininalitas juga meningkat dibanding tahun sebelumnya, yakni dari 165.163 di tahun 2007 menjadi 165.783 pada tahun 2008. Perinciannya, kejahatan konvensional sebanyak 155.413 kasus, kajahatan transnasional 8.692 kasus, kejahatan terhadap kekayaan negara 1.657 kasus, dan kejahatan yang berimplikasi kontijensi 21 kasus.
Sedang gangguan Kamtibmas meliputi 26 jenis kejadian, dengan jumlah kasus mencapai 6.421 kasus. "Kalau dilihat dari kuantitasnya, kejahatan transnasional mengalami penurunan sebanyak 12,12 persen dibanding tahun sebelumnya pad pereode yang sama yakni dari 9.891 kasus pada tahun 2007 dan pada 2008 hanya terjadi 8.692 kasus," jelas Abubakar.
Source
No comments:
Post a Comment